Monthly Archives: August, 2012

OSTEOARTRITIS (Nyeri Sendi)PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI

By: Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt

Osteoartritis merupakan gangguan persedian yang ditandai dengan adanya nyeri dan kekakuan sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut. Berdasar data Center for Disease Control and Prevention (CDC)1, angka kejadian osteoartritis pada usia > 25 tahun sebanyak 13,9% dan pada usia > 65 tahun sebanyak 33,6%. Jenis kelamin juga menjadi faktor resiko dimana wanita memiliki resiko yang lebih tinggi dibanding pria.

PENYEBAB
Osteoartritis disebabkan beberapa faktor. Selain faktor usia, osteoartritis juga disebabkan karena kondisi lain seperti kegemukan, cedera, abnormalitas pada saat dilahirkan, penyakit diabetes dan gout, serta penyakit hormon lainnya.

GEJALA
Gejala umum osteoartritis adalah nyeri pada sendi yang biasanya disertai pembengkakan. Pada kondisi yang lebih parah, akan menyebabkan nyeri parah pada saat istirahat, kesemutan, kekebasan dan pembesaran keras pada daerah sekitar nyeri. Continue reading →

WASPADA KONSUMSI GINGKO BILOBA BERSAMAAN OBAT SINTESIS TERMETABOLISME JALUR GLUKORONIDASE ( TINJAUAN HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS )

Oleh: Liling Tryasmono, S.Farm., Apt

Interaksi obat herbal telah mendapat perhatian lebih karena pada beberapa tahun terakhir suplemen herbal banyak digunakan secara luas. Tetapi, data mengenai pengaruh penggunaan herbal terhadap glukoronidasi pada manusia masih sangat sedikit.
Suplemen G.biloba telah secara luas digunakan dengan sedikit kekhawatiran adanya potensial interaksi dengan obat konvensional. Walaupun G.biloba dipertimbangkan aman secara umum, studi klinik dan kasus yang telah dilaporkan menunjukkan bahwa herba tersebut dapat berinteraksi dan dapat menyebabkan efek samping yang cukup parah (Hu et al., 2005; Kupiec and Raj, 2005). Pada studi terakhir, ekstrak G.biloba dan aglikon flavon menghambat metabolisme mycophenolic acid yang dimediasi enzim di dalam mikrosom intestinal dan liver.
Di dalam mikrosom intestinal, ekstrak G.biloba menghambat pembentukan MPAG dengan IC50 4.3 µg/ml untuk ekstrak yang terhidrolisa dan 6.8 µg/ml untuk ekstrak yang tidak terhidrolisa. Signifikansi klinik dari interaksi ini dapat dibuat berdasarkan dosis rekomendasi suplemen G.biloba dan fraksi MPA yang dimetabolisme oleh enzim intestinal. Ekstrak G.biloba biasanya diminumdengan dosis 120-240 mg/hari. Sehingga, IC50-ekivalen thd konsentrasi dapat diterima dalam intestinal jika dosis 120 mg G.biloba dicampur dengan 18-28 liter cairan (misalnya, 6.7-4.3 mg/l) atau dengan mencampur dosis 240 mg dengan 35-56 liter cairan. Hal tersebut berdasarkan perkiraan volume intestinal yang berada pada range antara 0.5-5 liter (Hellum et al., 2007), konsentrasi dalam intestinal setelah pemberian suplemen G.biloba diperkirakan lebih tinggi daripada IC50; menurut inhibisi enzim UGT intestinal in vivo lebih disukai. Potensial interaksi lebih besar dengan mycophenolate sodium enteric coated, karena sekitar 28% dosis dieliminasi melalui first pass metabolisme. Inhibisi first pass metabolisme MPA dapat menyebabkan konsentrasi sistemik yang lebih tinggi dan meningkatkan efek imunosupresif serta meningkatkan potensial terjadinya efek samping.

Continue reading →